20.57 -
puisiku
No comments
berakhir di atas sejadah
Kesunyian malam memuncak,menggandeng senyap.
Bulan 15 yang seharusnya hadir bersama bintang,
terbit dalam langit yang hampa.
Gelap bak malam dalam kantuk membebani mata,
Terjaga kenangan yang membakar
kebahagiaan yang pedih dan keluh kelakar,
Berenang di telaga kelam,
Debu debu tersiram aliran madu
yang sungguh tiada tara menyegarkan,
Sambutan tengadah telapak tangan,
menampung sisa sisa kebatilan dan kelaliman,
Membasahi hingga telapak tanpa alas kaki,
Terpecik diatas sejadah sebuah tetesan permata
yg mencair dalam kebisuan,
tundukan helaian kelembutan diatas kain yang tiada kira nyaman,
Memohon sebuah harapan yang belum terpenuhi,
sekuntum bunga yang mekar sepanjang malam,
Dan tak terlupakan mutiara yang telah IA beri.
0 komentar:
Posting Komentar